Tanah Datar adalah salah satu kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia yang beribukota di Batusangkar 0°27′12S 100°35′38′′E. Luas wilayah kabupaten ini adalah 133.600 Ha (1.336 km²). Jumlah penduduk Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2021 sebanyak 374.431 jiwa yang tersebar di 14 kecamatan, 75 nagari dan 395 jorong. Tanah Datar merupakan daerah agraris, dengan lebih dari 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, mulai dari pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Tanah Datar merupakan 7 kabupaten terbaik di Indonesia dari 400 kabupaten. Penghargaan ini diberikan pada tahun 2003 oleh Lembaga International Partnership dan Kedutaan Inggris. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah menetapkan Tanah Datar sebagai salah satu dari empat daerah yang paling berprestasi dan telah berhasil melaksanakan otonomi daerah.
Tanah Datar memiliki nama lain yaitu Luhak Nan Tuo, saat ini di Kabupaten Tanah Datar masih memiliki banyak situs peninggalan sejarah khususnya zaman Adityawarman, seperti prasasti dan batu pahatan.
Geografi
Secara geografis wilayah Tanah Datar terletak di bagian tengah Provinsi Sumatera Barat, yaitu pada 00º17” LS – 00º39” LS dan 100º19” BT – 100º51” BT. Dengan ketinggian rata-rata 400-1.000 meter di atas permukaan laut.
Batas Wilayah
Kabupaten Tanah Datar memiliki batas batas wilayah sebagai berikut:
- Berbatasan dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten Lima Puluh Kota di sebelah utara
- Berbatasan dengan Kabupaten Sijunjung di sebelah timur
- Berbatasan dengan Kota Sawah Lunto dan Kabupaten Solok di sebelah selatan
- Berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman di sebelah barat
Wilayah Tanah Datar terletak di antara dua gunung yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Medan ini didominasi oleh perbukitan, serta memiliki dua pertiga dari Danau Singkarak. Adapun kondisi medan di Tanah Datar adalah sebagai berikut:
- Wilayah datar 0-3% dengan luas 6.189 Ha atau 6.63% dari luas kabupaten
- Wilayah berombak 3-8% dengan luas 3.594 Ha atau 2,67% dari luas kabupaten
- Wilayah bergelombang 8-15% dengan luas 43.922 Ha atau 32,93% dari luas kabupaten
- Kemurungan diatas 15% dengan luas 79.895 Ha atau 59,77% dari luas kabupaten
Ekonomi
Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah agraris, lebih dari 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik di pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan. Demikian pula usaha masyarakat di sektor lain juga berbasis pertanian seperti pariwisata, industri kecil dan agro industri. Masyarakat Tanah Datar dikenal gemar menabung dengan total dana simpanan masyarakat sebesar Rp 223 miliar pada tahun 2004.
Pertambangan
Tanah Datar memiliki potensi bahan tambang berupa batu gamping kristalian yang dikuasai oleh PT Inkalko Agung, dolomit, granit, srtukil, tanah liat, Batu setengah permata, trass, fosfat, Batubara, besi, emas, sulfur, kuarsa, dan Slate.
Industri
Industri di Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh industri kecil seperti tenunan pandai sikek, kacang randang/goreng, kopi bubuk, kerupuk ubi, kerupuk kulit, anyaman lidi, gula aren, dan gula tebu. Adapun sektor industri besar berupa budidaya ulat sutra oleh PT Sutera Krida. Pada tahun 2004, nilai investasi sektor industri kecil di Kabupaten Tah Datar mencapai Rp 7 miliar dengan nilai produksi sebesar Rp 60 miliar.
Logo Kabupaten Tanah Datar
Pariwisata Kabupaten Tanah Datar
Tanah Datar memiliki objek pariwisata yang menarik untuk dikunjungi, diantaranya:
- Istana Pagaruyung
- Cagar Budaya Batu Batikam
- Danau Singkrak
- Air Terjun Lembah Anai
- Benteng Van Der Capellen
- Mifan (Minang Fantasi)
- Panorama Tabek Patah
- Rumah Gadang Kampai Nan Panjang
- Ngalau Pangian
- Puncak Pato
- Pacu Jawi
- Balairuang Sari
- Prasasti Adityawarman
- Batu Angkek-angkek
- Kincir Air Talawi
- Batu Basurek
- Nagari Tuo Pariangan
- Ustano Rajo
- Bukik Batu Patah
- Tanjung Mutiara
- Gedung Indo Jelito
- Museum Pusat Dok