Logo Kabupaten Simeulue dan Biografi Lengkap
Kabupaten Simeulue adalah salah satu kabupaten di Aceh, Indonesia. Kabupaten Simeulue berada sekitar 150 km dari pantai barat Aceh, berdiri kokoh di Samudera Indonesia. Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak peningkatan statusnya pada tahun 1996 dan peresmiannya pada tahun 1999, dengan harapan pembangunan di daerah ini akan semakin ditingkatkan. Kabupaten ini memiliki wilayah seluas 2.052,48 km² dengan populasi penduduk sebanyak 94.251 jiwa.
Penduduk
Hampir seluruh penduduk kepulauan ini beragama Islam. Penduduk daerah ini juga memiliki profil kulit kuning, sipit, mirip orang Tionghoa dan mempunyai bahasa yang berbeda dari daratan Aceh.
Ada tiga bahasa utama yang mendominasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bahasa Devayan, bahasa Sigulai dan bahasa Leukon. Bahasa Devayan biasa digunakan oleh masyarakat yang tinggal di kecamatan Simeulue Timur, Teupah Selatan, Teupah Barat, Simeulue Tengah, dan Teluk Dalam. Bahasa Sigulai biasanya digunakan oleh penduduk di kecamatan Simeulue Barat, Alafan dan Salang. Sedangkan bahasa Leukon digunakan khususnya oleh penduduk desa Langi dan Lafakha di kecamatan Alafan.
Selain itu, bahasa pengantar (lingua franca) yang digunakan sebagai bahasa perantara antara orang-orang yang berbeda bahasa di Simeulue yaitu bahasa Jamu atau Jamee (tamu), yang awalnya dibawa oleh perantau niaga dari Minangkabau dan Mandailing.
Budaya
Masyarakat Simeulue memiliki adat dan budaya sendiri yang berbeda dengan saudara-saudaranya di daratan Aceh. Salah satunya adalah seni Nandong, yaitu seni menyanyi dengan gendang dan biola yang dimainkan pada semalam suntuk khusus untuk acara tertentu dan istimewa. Ada juga seni yang sangat populer di kalangan kebanyakan orang, seni Debus, yaitu seni bela diri yang kekebalan tubuh dari pedang, rencong, rantai besi yang membara, luka tusuk dari bambu dan benda tajam lainnya, dan dari seni inilah para pendekar Simeulue sering diundang ke luar negeri.
Ekonomi
Salah satu ciri khas Kabupaten Simeulue yang menjadi andalan adalah Kerbau Simeulue, meski ukurannya lebih kecil namun rasanya lebih manis dari kerbau di daratan Sumatra. Kerbau ini banyak dijual keluar Pulau Simeulue dan harganya juga mahal karena kualitasnya yang sangat baik.
Selama satu dekade terakhir, produk laut pulau Simeulue yang sangat terkenal adalah lobster (udang laut) yang sangat besar dan telah diekspor ke daerah lain seperti Medan, Jakarta, serta ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.
Daerah ini juga dikenal dengan produk cengkihnya dimasa lalu tahun 1970-an sampai 1990-an. Hasil perkebunan rakyat lainnya adalah kopra yang berasal dari pohon kelapa yang tumbuh subur di sepanjang pantai Simeulue. Selain itu, ada perkebunan kelapa sawit milik pemerintah daerah bernama Perusahaan Daerah Kelapa Sawit (PDKS) yang terletak di Kecamatan Teluk Dalam dan Teupah Selatan.
Sedangkan hasil hutan yang menjadi sumber utama untuk pabrik mebel di Cirebon, Jawa Barat adalah rotan. Diharapkan pula hasil dari perkebunan kelapa sawit murni milik rakyat dan otonomi pemerintah Kabupaten Simeulue nantinya akan membawa hasil yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Simeulue.
Pariwisata
Kabupaten Simeulue memiliki potensi wisata yang cukup menarik, diantaranya:
- Wisata selancar, berada di pantai Matanurung, Pantai Nancala, Batu Rundung, dan Pulau Teupah
- Wisata Pantai, yaitu Pantai Busung, Ganting, Pantau Pasir Tinggi, Alafan, dan Along
- Danau, yaitu Danau Air Tawar Teluk Dalam san Danau Laulo
-
Bahari, yaitu Pulau Siumat, Pulau Simanaha, Pulau Teupah, dan Pulau Batu Berlayar
-