Home » Biodata » Logo Kabupaten Rejang Lebong dan Biografi Lengkap

Logo Kabupaten Rejang Lebong dan Biografi Lengkap

Provinsi Rejang Lebong adalah sebuah kabupaten di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.515,76 km² dan jumlah penduduk sekitar 257.498 jiwa (2016).

Table of Contents

Ibukotanya berada di Kecamatan Curup yang terletak di ketinggian 600-700 meter di atas permukaan laut. Kabupaten ini terletak di Luak Ulu Musi, yakni lembah di rangkaian Bukit Barisan. Berjarak 85 km dari kota Bengkulu, ibukota provinsi ini.

Masyarakat asli kabupaten ini terdiri dari dua suku utama, yaitu suku Rejang dan Melayu. Suku Rejang mendiami tanah atas yaitu kecamatan Curup, Curup Utara, Curup Timur, Curup Selatan, Curup Tengah, Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya, dan sebagian Selupu Rejang.

Suku Lembak mendiami tanah bawah yaitu kecamatan Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Binduriang, Sindang Dataran, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, dan Sindang Kelingi.

Geografis

Letak Koordinat

Kabupaten Rejang Lebong terletak pada 102°19′-102°57′ Bujur Timur dan 2°22’07”-3°31′ Lintang Selatan.

Batas Wilayah

Kabupaten Rejang Lebong memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Berbatasan dengan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Musi Rawas di sebelah utara
Berbatasan dengan Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas di sebelah timur
Berbatasan dengan Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Empat Lawang di sebelah selatan
Berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Bengkulu Utara di sebelah barat

Topografi

Secara topografi, Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah yang berbukit dan terletak di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 100-1000 m di atas permukaan laut. Secara umum kondisi fisik Kabupaten Rejang Lebong adalah:

Kelerengan: Datar sampai bergelombang
Jenis tanah: Andosol, Regosol, Podsolik, Latasol, dan Allivial
Tekstur tanah: Sedang, lempung, dan sedikit berpasir denhan pH tanah 4,5-7,5
Kedalaman efektif tanah: sebagian besar terdiri atas kedalaman 60 cm hingga 90 cm atau lebih, sebagian terdapat erosi ringan dengan tingkat pengikisan 0 hingga 10%.

Penduduk

Suku Bangsa

Mayoritas penduduk kabupaten Rejang Lebong adalah suku Rejang yaitu 43%, diikuti oleh suku Jawa yang merupakan pendatang dengan jumlah sekitar 35,2%. Suku pribumi selain suku Rejang adalah Suku Melayu Lembak.

Meski didominasi oleh suku Rejang dan suku Jawa, namun penduduk Rejang Lebong sangat beragam dari segi suku, ras dan agama. Hal ini terjadi karena provinsi Bengkulu dibuka bagi daerah transmigrasi sejak zaman Belanda pada tahun 1904.

Adapun suku lain yang ada di kabupaten ini dan telah menetap secara turun-temurun diantaranya Melayu Kaur, Melayu Musi, Melayu Palembang, Madura, sunda, Melayu Serawai, Melayu Besemah, Minang, Ambon, Batak, Lampung, keturunan India, Tionghoa, Minahasa, Bali, dan Suku Kerinci.

Agama

Agama yang banyak dianut oleh masyarakat Rejang Lebong adalah agama Islam Sunni, dengan presentase 97%. Selanjutnya, agama lain yang komposisinya lebih kecil (Kristen Protestan 0,87%, Katolik 0,48%, Konghucu 0,01%, Buddha 0,25%, dan Hindu 0,02%). Ada juga beberapa penduduk yang masih mempertahankan kepercayaan suku, sekitar 0,04%.

Ekonomi

Mata pencaharian penduduk didominasi oleh pertanian (80%), perdagangan, PNS, pengusaha, dan lainnya. Perkebunan rakyat yang ada di daerah ini adalah perkebunan kopi dan karet. Perkebunan kopi di Rejang Lebong sangat produktif dan merupakan penghasil kopi terbesar keenam di Sumatera.

Terdapat juga palawija banyak ditanam di lereng Bukit Kaba, Rejang Lebong dikenal sebagai lumbung padi, sayuran dan umbi-umbian di Bengkulu. Sebagian lainnya merupakan petani penyadap aren sekaligus pembuat gula aren.

Produksi gula aren dan gula semut Rejang Lebong juga sangat terkenal bahkan sampai ke luar negeri. Di sisi lain, terdapat perkebunan perusahaan swasta skala besar yakni perkebunan teh di lereng Bukit Daun.

Wilayah pertambangan di kabupaten ini didominasi galian C, seperti batu kali, batu pasir, pasir, pasir merah, pasir emas, kaolin, tanah liat, lempung, pasir besi, granit, dan batu gunung. Terdapat juga potensi tambang lainnya seperti panas bumi di bukit Kaba, batubara du Kota Padang, emas di Bermani Ulu, Biji Besi di Kota Padang, dan cadangan minyak (tentatif) di Curup Utara.