Logo Kabupaten Pakpak Bharat dan Biografi Lengkap
Pakpak Bharat adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Ibu kotanya terletak di kecamatan Salak. Pakpak Bharat berada di kaki Pegunungan Bukit Barisan. Kegiatan ekonomi terfokus pada pertanian dan perkebunan. Kabupaten Pakpak Bharat memiliki jumlah penduduk paling sedikit di provinsi Sumatra Utara.
Pakpak Bharat terbentuk pada tanggal 28 Juli 2003 dan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Dairi. Suku bangsa yang mendiami daerah ini umumnya adalah suku Pakpak yang merupakan salah satu sub-suku Batak.
Geografi
Daerah Pakpak Bharat meliputi wilayah seluas 1.218,30 km², atau 1,67% dari total luas wilayah provinsi Sumatra Utara. Secara geografis, wilayah Pakpak Bharat terletak pada garis 2°15′-3°32′ Lintang Utara dan 96°00′-98°31′ Bujur Timur. Terletak di dekat garis khatulistiwa, Kabupaten Pakpak memiliki iklim tropis. Kabupaten ini berada pada ketinggian 700 sampai 1.500 meter di atas permukaan laut dengan kondisi geografis berbukit-bukit.
Batas Wilayah
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki batas wilayah sebagai berikut:
- Berbatasan dengan Kabupaten Dairi di sebelah utara
- Berbatasan dengan Kabupaten Samosir di sebelah timur
- Berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Humbang Hasundutan di sebelah selatan
- Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil (Provinsi Aceh) dan Kota Subulussalam (Provinsi Aceh) di sebelah barat
Suku
Suku-suku yang mendiami Daerah Pakpak Bharat umumnya adalah suku Batak Pakpak. Selain Pakpak, ada juga etnis Batak lain seperti Toba dan Karo. Ada juga suku lain seperti Melayu, Nias, dan sebagainya.
Sebagian besar wilayah Pakpak Bharat merupakan tanah ulayat dari suku Pakpak Suak Simsim, sehingga sebagian besar marga Pakpak di daerah Pakpak Bharat berasal dari Suak Simsim. Meskipun begitu, ada juga marga Pakpak lain yang berasal dari empat suak lainnya.
Marga Pakpak yang tinggal di Pakpak Bharat diantaranya Bancin, Banuera, Berutu, Boangmanalu, Cibro, Kabeakan, Kesogihen, Limbong, Manik, Padang, Padang Batanghari, Sinamo, Sitakar, Solin, dan Tinendung.
Agama
Mayoritas penduduk di Pakpak Bharat beragama Kristen, umumnya Protestan. Kemudian ada pemeluk agama Islam dengan jumlah penduduk yang cukup banyak. Mayoritas penduduk Kristen Protestan di Pakpak Bharat adalah jemaat Gereja GKPPD.
Adapun presentase penduduk berdasarkan agama yang dianut adalah 60,44% Kristen, dimana 56,70% adalah Protestan dan 3,74% Katolik. Sebagian besar beragama Islam sebanyak 39,56%, mayoritas berada di kecamatan Sitelu Tali Urang Jehe, sebuah kecamatan yang berbatasan dengan provinsi Aceh.
Ekonomi
Pertanian
Produksi tanaman pangan di daerah Pakpak Bharat mengalami penurunan pada tahun 2016. Luas panen padi sawah pada tahun 2016 adalah seluas 2.308,50 Ha dengan total produksi sebesar 9.527,53 ton, lebih rendah 8,34% dibandingkan tahun 2015.
Perkebunan
Pada subsektor perkebunan tahun 2016, tanaman gambir masih menjadi komoditas unggulan, dengan luas areal 1.560,48 hektar dan produksi gambir sebanyak 1.559,94 ton. Sejalan dengan harapan pemerintah daerah untuk menjadikan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai penghasil gambir terbesar melalui program Sejuta Gambirnya.
Peternakan
Pada subsektor peternakan tahun 2016, tiga jenis ternak dengan jumlah terbesar di Kabupaten Pakpak Bharat diantaranya ayam buras sebanyak 126.523 ekor, ternak babi sebanyak 6.175 ekor, dan ternak itik/bebek sebanyak 3.831 ekor. Selebihnya terdapat ternak kerbau, kambing dan sapi. Produksi daging terbesar berasal dari ternak babi, yitu mencapai 74,93 ton pada tahun 2016.
Perdagangan
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki delapan pasar yang biasanya beroperasi hanya seminggu sekali, dengan 193 unit kios, 77 balerong, 75 stand, dan 352 ruang terbuka.
Industri
Pada tahun 2016, sektor industri pengolahan di Kabupaten Pakpak Bharat didominasi oleh 1.521 unit industri kerajinan rumah tangga.
Logo Kabupaten Pakpak Bharat
Pariwisata
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki beberapa destinasi wisata populer yang menarik untuk dikunjungi, diantaranya:
- Air Terjun Lae Une
- Air Terjun Sipitu Lae Petulan
- Air Terjun Lae Sinnggabit
- Air Terjun Simbilulu
- Air Terjun Mamabu
- Air Terjun Tonduhan
- KebunTeh Sidanamik
- Sumur Eluh Berru Tinambunen
- Batu Tettal
- Mejan Penanggaleng
- Sibandr
- Sicike-Cike
- Puncak Sindeka
- Rafting Lae Kombih
- Delleng Simpon