Logo Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Biografi Lengkap
Labuhanbatu Utara (disingkat Labura) adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu berdasarkan undang-undang Nomor 23 Tahun 2008 Pada 24 Juni 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ibu kota kabupaten ini terletak di Aek Kanopan. Salah satu wilayahnya, Tanjung Pasir, dulunya merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Kualuh. Menurut data Badan Pusat Statistik Labuhanbatu Utara tahun 2021, jumlah penduduk kabupaten ini pada tahun 2020 berjumlah 381.994 jiwa dan kepadatan 108 jiwa/km².
Kabupaten Labuhanbatu Utara lahir dari keinginan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan penyelenggaran pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan meningkatkan pelayanan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Labuhanbatu Utara.
Masyarakat di Labuhanbatu Utara menggunakan bahasa “Melayu Kualuh” sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) sehari-hari, yaitu bahasa Melayu dialek ‘O’ yang masih kerabat dengan Melayu Asahan, meski sebagian besar penduduknya adalah Jawa dan Batak. Seperti diketahui, Kesultanan Melayu Kualuh pernah berkuasa di wilayah ini, sehingga memberikan banyak pengaruh hingga saat ini.
Sejarah
Nama Labuhanbatu bermula pada tahun 1862 ketika Angkatan Laut Belanda tiba ke kampung di Hulu Labuhanbilik, tepatnya yang sekarang menjadi desa Sei Rakyat. Di desa ini, tentara Belanda membangun tempat pendaratan kapal dari batu beton.
Lambat laun, tempat ini berkembang menjadi tempat singgah dan tempat pendaratan kapal yang kemudian menjadi kampung besar yang disebut “Pelabuhanbatu”. Masyarakat kemudian menyingkat namanya menjadi “Labuhanbatu”. Nama Labuhanbatu ini kemudian melekat dan ditetapkan sebagai nama wilayah Kabupaten Labuhanbatu.
Batas Wilayah
Labuhanbatu Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan selat Malaka di sebelah utara
- Berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu di sebelah timur
- Berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kabupaten Labuhanbatu di sebelah selatan
- Berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Tapanuli Utara di sebelah barat
Demografi
Penduduk asli di Labuhanbatu Utara adalah Melayu Kualuh, yang tersebar di seluruh kecamatan, terutama di sekitar Sungai Kualuh, seperti Kecamatan Kualuh Leidong, Kualuh Selatan, Kualuh Hulu, dan Kualuh Hilir.
Secara umum, yang dimaksud Melayu Kualuh di sini adalah orang-orang Batak Muslim, khususnya Toba dan Mandailing, yang berbudayakan Melayu dalam kehidupan sehari-hari. Sebutan dalam bahasa mereka adalah “Oghang Kampung“.
Sebagian besar penduduk Labuhanbatu Utara adalah suku Jawa dan suku Batak, umumnya adalah Batak Toba, Batak Mandailing, dan Batak Angkola. Selebihnya adalah Melayu, Tionghoa, Aceh, Minang, dll.
Logo Kabupaten Labuhanbatu Utara
Pariwisata Kabupaten Labuhanbatu Utara
Beberapa objek wisata di Labuhanbatu Utara yang menarik untuk dikunjungi diantaranya:
- Londut Waterfall
- Padang Halaban
- Bukit Pamingke
- Wisata Salak Pondoh
- Air Terjun Jeri
- Kuala Hatapang
- Tebing Batu Napponol
- Air Terjun Tajopit
- Sungai Pirlok
- Puncak Manalese
- Tangkahan Lobu
- Air Terjun Goa
- Goa Kaca
- Air Terjun Mbah Kalsan
- Kelok Sembilan Labura