Home » Biodata » Logo Kabupaten Dharmasraya dan Biografi Lengkap

Logo Kabupaten Dharmasraya dan Biografi Lengkap

Dharmasraya adalah salah satu kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Daerah ini pernah menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan Kerajaan melayu. Ibu kota Kabupaten Dharmasraya adalah Pulau Punjung. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 38 tahun 2003, dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Sijunjung. Dharmasraya juga dikenal dengan sebutan Ranah Cati Nan Tigo. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Dharmasraya pada tahun 2021, kabupaten ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 228.591 jiwa (2020) dengan kepadatan 77 jiwa/km².

Table of Contents

Geografis

Secara geografis, wilayah Dharmasraya terletak di ujung tenggara provinsi Sumatera Barat. Secara astronomis, luas wilayah Dharmasraya berada di antara 00°48’25,4″–01°41’40,3″ Lintang Selatan dan 101°08’32,5″-101°53’30,3″ Bujur Timur.

Luas wilayah Dharmasraya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 adalah 2.961,13 Km² (296.113 Ha), namun berdasarkan perhitungan pemetaan hasil digitasi citra spot 5 pada RT/RW Kabupaten Dharmasraya memiliki luas 3.025,99 km² (3025,99 Ha).

Batas Wilayah

Kabupaten Dharmasraya memiliki batas wilayah sebagai berikut:

Berbatasan dengan Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Kuantan Singingi (Riau) di sebelah utara
Berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Kabupaten Kerinci (Jambi) di sebelah timur
Berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo (Jambi) di sebelah selatan
Berbatasan dengan Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan di sebelah barat

Topografi

Secara topografi, wilayah Dharmasraya bervariasi antara perbukitan, bergelombang, dan datar dengan variasi ketinggian antara 100m sampai 1.500m di atas permukaan laut. Ketinggian dari permukaan laut mulai dari 100 meter dpl di wilayah yang mengarah ke timur, hingga 1.500 meter dpl di wilayah yang merupakan bagian dari gugusan Bukit Barisan di barat.

Kemiringan tanah kabupaten ini juga bervariasi, mulai dari datar sebesar 7,65%, landai sebesar 46,64%, curam sebesar 34,29% hingga sangat curam sebesar 11,42%. Sebagian besar jenis tanah di Dharmasraya adalah jenis podsolik merah kuning, dengan penggunaan lahan yang didominasi untuk peruntukan hutan hujan seluas 133.186 hektar (44,98%) dan perkebunan seluas 118.803 hektar (40,12%), sedangkan untuk penggunaan lainnya sebesar 14,90%.

Kependudukan

Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010, Kabupaten Dharmasraya berpenduduk 191.422 jiwa dan rasio jenis kelamin 107. Daerah yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Koto Baru dan Sungai Rumbai. Sepertiga penduduk kabupaten ini adalah pendatang dari berbagai daerah di pulau Jawa, yang awalnya dipindahkan untuk memanfaatkan lahan kosong di daerah itu untuk menciptakan lapangan kerja baru. Proses transmigrasi ini berlangsung antara tahun 1976 hingga 2002, dengan pusat transmigrasi berada di kecamatan Sitiung.

Potensi Kabupaten Dharmasraya

Kabupaten Dharmasraya berkembang sebagai salah satu penghasil kelapa sawit atau buah pasir menurut istilah setempat. Selain itu, kabupaten ini juga merupakan penghasil berbagai jenis tanaman keras lainnya seperti kayu manis, karet, kelapa, gambir, kopi, cokelat, cengkeh dan pinang. Tanah perkebunan di kabupaten ini didominasi oleh karet dan kelapa sawit. Penghasil minyak sawit terbesar di kabupaten ini adalah kecamatan Sungai Rumbai.

Terdapat juga potensi penambangan batu bara, batu kapur, pasir kuarsa, emas dan tanah liat yang sampai saat ini tidak tergarap. Kabupaten ini masih baru dan masih mengembangkan diri dengan membuka peluang investasi yang seluas-luasnya. Didukung oleh lokasinya yang strategis di Sumatera (dilintasi Jalur Lintas Tengah Sumatera sepanjang 100 km), Dharmasraya akan menjadi kawasan yang maju dan tumbuh menjadi kawasan perdagangan dan jasa.